Kamu pasti udah nggak asing lagi sama sake, minuman beralkohol khas Jepang yang sering muncul di anime dan berbagai acara budaya Jepang. Tapi, tahu nggak sih kalau ternyata sake punya banyak jenis dengan karakter rasa dan cara penyajian yang beda-beda?
Biar nggak asal minum dan makin paham bedanya satu sama lain, yuk kenalan dulu sama 5 jenis sake Jepang yang paling populer!
Table of Contents
Sejarah Singkat Sake

Meski sekarang sake udah jadi ikon Jepang banget, ternyata akar sejarahnya justru datang dari Cina. Ribuan tahun lalu, budaya menanam padi dibawa ke Jepang, dari situlah mulai berkembang teknik fermentasi beras yang akhirnya melahirkan minuman bernama sake.
Awalnya, sake bukan untuk semua orang. Minuman ini cuma bisa dinikmati kalangan bangsawan, pejabat, dan pemimpin agama. Setelah muncul aturan Engishiki, masyarakat biasa juga boleh ikut menikmati sake, walau versi mereka masih agak keruh dan belum sehalus yang diminum para elit.
Dulu, sake juga nggak diminum setiap hari seperti sekarang. Biasanya disajikan di momen spesial aja, seperti perayaan tahun baru, festival, atau upacara persembahan untuk para dewa.
5 Tipe Sake Jepang
Sake punya banyak jenis, dan masing-masing menawarkan karakter rasa yang berbeda. Bedanya bukan cuma di bahan, tapi juga di cara pembuatannya.
Kalau kamu masih bingung dan baru pertama kali nyobain sake, berikut penjelasan lima tipe sake yang paling umum kamu temui:
1. Junmai-shu

Ini tipe sake yang paling “murni” karena dibuat hanya dari beras, air, dan jamur koji tanpa tambahan alkohol. Biasanya, berasnya dipoles hingga sekitar 70% atau lebih kecil dari ukuran aslinya supaya rasa yang dihasilkan lebih bersih.
Sake jenis ini punya karakter yang penuh, agak kuat, dan kaya rasa umami. Karena itu, junmai sake enak diminum hangat maupun suhu ruang, terutama kalau dipadukan dengan makanan berbumbu kuat.
2. Honjozo-shu

Kalau kamu suka sake yang ringan dan mudah diminum, honjozo bisa jadi pilihan. Bedanya dengan junmai, sake ini ditambah sedikit alkohol saat proses pembuatan untuk membantu mengeluarkan aroma dan membuat rasanya lebih lembut.
Berasnya juga dipoles hingga sekitar 70% atau lebih halus. Hasilnya, honjozo punya tekstur ringan, aroma lembut, dan cocok diminum dingin atau hangat.
3. Ginjo-shu

Masuk ke kategori premium, ginjo dibuat dari beras yang dipoles lebih dalam, sekitar 60% atau kurang dari ukuran aslinya. Proses fermentasinya juga dilakukan dengan suhu rendah dan waktu yang lebih lama. Proses yang hati-hati ini menghasilkan sake dengan aroma buah dan bunga yang unik.
Kalau kamu baru mulai mengenal sake, ginjo cocok banget dicoba karena rasanya bersih dan ringan. Biasanya disajikan dingin untuk menjaga aromanya tetap segar.
4. Daiginjo-shu

Nah, ini versi super premium dari ginjo. Daiginjo dibuat dari beras yang dipoles setidaknya sampai 50% atau bahkan lebih kecil lagi. Karena prosesnya yang sangat teliti, sake ini punya aroma yang kompleks, tekstur yang lembut, dan rasa yang elegan.
Ada dua varian: junmai daiginjo (tanpa alkohol tambahan) dan daiginjo (dengan sedikit alkohol tambahan). Harganya memang terbilang mahal, tapi sebanding dengan kualitasnya.
5. Nigori

Kalau kamu pernah lihat sake yang warnanya keruh, itu namanya nigori. Sake jenis ini disaring kasar, jadi masih ada sedikit endapan beras di dalamnya. Teksturnya lebih creamy dan rasanya cenderung manis.
Karena tampilannya unik dan rasanya lembut, nigori sering jadi pilihan buat pemula atau buat menemani hidangan dessert. Cocok juga diminum dingin saat santai.
3 Langkah Menikmati Sake
Selain memilih tipe sake yang sesuai sama selera, ada juga beberapa gestur khusus kalau kamu mau menikmati sake secara autentik ala Jepang.
Berikut beberapa tips menikmati sake, biar momen spesial kamu makin memorable!
1. Padukan dengan Makanan yang Tepat

Sama seperti wine atau bir, sake juga punya pasangan makanan favoritnya. Setiap jenisnya bisa menonjolkan rasa tertentu dari hidangan. Misalnya, sake ringan cocok buat sushi atau sashimi, sementara yang lebih kuat lebih pas bareng hidangan panggang atau berkuah seperti curry atau sukiyaki.
Tenang aja, kalau kamu minum sake di restoran Jepang atau izakaya, pelayan biasanya bakal bantu kasih rekomendasi pairing terbaik sesuai menu yang kamu pesan. Jadi nggak usah bingung mau mulai dari mana.
2. Tuang Sake untuk Orang Lain

Dalam budaya Jepang, ada etika unik saat menikmati sake: jangan menuang untuk diri sendiri. Tuanglah untuk orang lain sebagai bentuk rasa hormat dan kebersamaan.
Sake akan dituang bergantian sampai semua gelas tamu terisi. Tradisi kecil ini bikin suasana minum jadi lebih hangat dan penuh sopan santun.
3. Genggam Gelas dengan Dua Tangan

Saat minum sake, kamu pasti bakal dikasih gelas kecil bernama ochoko. Walau mungil, cara menikmatinya tetap punya makna.
Pegang gelas dengan dua tangan—satu di bawah, satu di sisi gelas—sebagai tanda sopan santun. Seruput pelan-pelan, nikmati aromanya, dan rasakan rasa halus yang khas dari setiap tegukan.
Aturan ini nggak selalu berlaku, terutama di setting kasual dan santai. Tapi, sebaiknya tetap tunjukkan tata krama dan sopan santun saat kamu menikmati hidangan bersama tamu lain.
Mau Cobain Sake Jepang Premium? Di Sini Tempatnya!

Bukan cuma makanannya yang autentik, Kenjiro Jakarta juga punya koleksi sake Jepang berkualitas yang siap nemenin setiap hidangan kamu. Suasana restorannya hangat dan elegan—pas banget buat quality time bareng teman, keluarga, atau kolega.
Apalagi, ada ruang VIP yang bisa jadi meeting room venue, pesta ulang tahun, bahkan bridal shower. Yuk, langsung reservasi dan rasain pengalaman Jepang kamu di Kenjiro!
You might also like
- Newbie di Bar? Harus Tau Daftar Minuman Cocktail Klasik Ini!
- Kerja Jadi Bartender Kayak Apa Sih? Ini 5 Faktanya!
- 10 Jenis Minuman Alkohol Ikonik dari Setiap Negara
- 3 Kreasi Fruit Cocktail Seru Buat Meriahin Halloween Party!





