Kalau lo pernah makan di restoran steakhouse, pasti sering dapat pertanyaan klasik dari waiter atau waitress: “Steak-nya mau dimasak sampai tingkat kematangan apa?” Karena semua orang punya preferensi tingkat kematangan steak yang beda.
Nah, biar lo nggak bengong atau asal jawab pas ditanya, penting banget buat tahu bedanya tiap level kematangan steak. Dari yang masih merah juicy sampai yang matang total, semuanya punya karakteristik dan penggemar masing-masing. Yuk, kita bedah satu-satu!
1. Rare

Rare adalah tingkat kematangan paling rendah. Daging masih berwarna merah di bagian tengah, teksturnya juicy banget, dan rasanya pure, hampir mendekati rasa asli daging mentah tapi dengan permukaan luar yang udah kecokelatan.
Biasanya, rare kurang populer di Indonesia karena dianggap terlalu “mentah.” Tapi, buat pecinta steak sejati, rare steak punya daya tarik tersendiri karena rasa dagingnya masih sangat natural.
Ciri-ciri rare steak:
- Sekitar 75% bagian tengah masih merah
- Suhu bagian dalam terasa hangat, bukan panas
- Bagian luar sedikit kecokelatan/light char
- Sisi samping kecokelatan tipis
- Suhu internal: 49-55°C
2. Medium Rare

Nah, ini dia favorit banyak orang. Medium rare dianggap sebagai “the perfect doneness” karena seimbang antara juicy, tekstur lembut, dan rasa karamelisasi di bagian luar. Lebih enak lagi kalau makan steak dipadu sama wine, rasanya berkelas banget!
Bagian tengah masih pink kemerahan tapi nggak terlalu mentah. Buat banyak chef di restoran fine dining, medium rare adalah level terbaik untuk menikmati steak karena rasa daging dan juicy-nya masih maksimal.
Ciri-ciri medium rare steak:
- Bagian tengah pink-merah
- Suhu bagian dalam terasa hangat
- Bagian luar terkaramelisasi dengan baik
- Sisi samping kecokelatan merata
- Suhu internal: 54-57°C
Baca juga: 10 Red Wine Terbaik: Dari Pemula Sampai Kolektor, Ini Pilihannya!
3. Medium

Kalau lo suka steak tapi agak takut yang terlalu merah, medium bisa jadi pilihan aman. Warnanya lebih ke merah muda pucat, teksturnya masih juicy tapi sudah lebih keras dibanding medium rare.
Karena rasanya familiar di banyak lidah, tingkat kematangan ini sering jadi pilihan sharing platter atau makan bareng teman-teman yang preferensinya berbeda.
Ciri-ciri medium steak:
- Ada pita tebal warna merah muda di tengah
- Sisi samping kecokelatan
- Bagian atas bawah punya char yang jelas
- Suhu internal: 60-66°C
4. Medium Well

Medium well cocok buat lo yang kurang nyaman lihat warna merah di daging, tapi masih mau ada sedikit kelembutan. Bagian tengahnya hanya menyisakan sedikit warna merah muda samar, sementara bagian luarnya sudah cokelat tua dengan char yang lebih dalam.
Ciri-ciri medium well steak:
- Hanya ada sedikit merah muda samar di bagian tengah
- Permukaan cokelat gelap dengan char yang kuat
- Tekstur lebih padat, tapi masih sedikit juicy
- Suhu internal: 65-68°C
5. Well Done

Ini dia tingkat kematangan terakhir, di mana daging dimasak sampai matang total. Bagian dalamnya sudah nggak ada warna merah sama sekali, teksturnya lebih padat dan kering dibanding level lain.
Banyak orang suka steak well done karena dianggap paling aman dimakan, tapi banyak juga yang bilang teksturnya terlalu keras dan juicy-nya menghilang. Menariknya, menurut banyak chef, membuat steak well done itu justru lebih sulit karena daging harus dimasak lama tanpa bikin daging terlalu kering atau gosong.
Ciri-ciri well done steak:
- Tidak ada warna merah sama sekali
- Bagian luar berwarna cokelat tua, char mendalam
- Tekstur solid dan lebih padat
- Suhu internal: 71°C atau lebih tinggi
Baca juga: Rosa, Restoran Italia Jakarta: Pasta, Oven & Home
Jadi, Harus Pilih Steak yang Mana?

Semuanya itu selera, tapi ada beberapa hal yang bisa lo jadiin patokan kalau ditanya server tentang kematangan steak.
Kalau lo suka tekstur steak yang ”meleleh” di mulut, juicy, dan lembut, steak medium rare sampai medium adalah pilihan kematangan yang sempurna. Banyak chef dan pecinta steak biasanya memilih steak medium rare karena cita rasa steak-nya masih ada, sementara kematangannya pas.
Tapi, kalau lo mau main aman, steak well done bisa jadi pilihan. Memang tekstur dagingnya lebih chewy dan nggak terlalu juicy. Tapi ada juga yang suka sama sensasi ini karena terasa lebih matang sempurna.
Nah, kalau lo makan di restoran high-end atau fancy seperti di The Neighbourhood, lo nggak perlu ragu lagi soal kualitas dagingnya. Mereka selalu pakai bahan premium, jadi mau lo pilih medium rare atau medium, rasanya tetap mantap dan terjamin.
Mau nyobain steak medium rare yang juicy ala restoran bintang lima? Cek The Neighbourhood sekarang dan segera RSVP!
You might also like
- Double Date Itu Apa Sih? Ini 6 Tempat Seru Buat Kencan Bareng!
- 3 Moodboard Intimate Wedding Gaya Unik dan Kekinian
- House of PATS Resmi Berevolusi Jadi PATS X!
- 6 Cara Digital Detox Meeting biar Kerja Makin Efektif




